Tentang Kami

Mengenal kami lebih jauh, memahami apa itu BIOPS Agrotekno..

Biops Agrotekno Indonesia

Sebagai perusahaan yang fokus dalam pengembangan teknlogi di bidang pertanian, Biops Agrotekno Indonesia menawarkan konsep pertanian presisi (precision farming), yaitu konsep pertanian terukur yang mampu menyesuaiakan pemberian air serta nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman yang dapat dilakukan secara otomatis dan dapat dipantau secara real time menggunakan aplikasi di smartphone.

Banner-Biops-X1

petani milenial sedang mengamati tanamannya

Ketidakmampuan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya membuat negara akhirnya melakukan impor pangan dimana angka impor terbesar terjadi pada tahun 2014 di Januari – Desember sebesar 48,27 % dengan nilai US$ 7,66 miliar.

Beberapa kondisi seperti cuaca, serangan hama, dan sistem pertanian yang masih tradisional menjadi salah satu penyebab mengapa produksi pangan Indonesia tidak maksimal. selain beberapa faktor tersebut, pupuk juga menjadi salah satu kendala pada pertanian Indonesia dimana kelangkaan dan harga pupuk yang mahal akhirnya menghambat produktivitas petani Indonesia.

Negara Jepang yang mencoba mengembangkan pertanian dalam ruangan atau Israel yang mengembangkan sistem irigasi tetes untuk mengefisienkan penggunaan air membuktikan bahwa dunia saat ini mulai memasuki revolusi keempat dimana penggunaan robot, drone, dan semua teknologi otomasi akan semakin banyak digunakan.

Indonesia dengan kondisi alam yang baik harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Disisi lain, jumlah petani Indonesia yang terus mengalami penurunan perlu diperhatikan. Said Abdulah, Manajer Advokasi dan Jaringan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan mengatakan bahwa apabila dikategorisasikan, pada tahun 2014 sebanyak 61,8 persen petani berusia lebih dari 45 tahun, 26 persen berusia 35-44 tahun dan 12 persen berusia kurang dari 35 tahun. Jumlah rumah tangga petani mengalami penurunan selama periode 2003 (31,17 juta) dan pada 2013 (26, 13 juta). Artinya terjadi penurunan sebesar 5 juta atau 1,75 persen pertahun, yang apabila terus dibiarkan maka lahan pertanian akan dikuasai oleh negara lain yang masuk ke Indonesia.

Banner-Biops-X3

Achievement

Yang sudah kami capai

× Hubungi kami